0
Sejarah dan Asal Usul Catur Timur Tengah - Sebelumnya saya sudah membahas Sejarah dan Asal Usul Catur di Eropa Permainan Catur ini memang sangat disukai oleh semua orang yang ada dimuka bumi, terbukti mulai dari sejarah catur pertama kali di muka bumi ini, Seperti sejarah dan asal usul catur di Eropa dan sekarang ini Sejarah Asal Usul Catur Timur Tengah. dan ternyata Indonesia juga tidak mau kalah untuk memainkan permainan ini, terbukti ada beberapa pemain Indonesia yang sudah mengharumkan nama bangsa ini melalui permainan catur ini. Orang atau kelompok yang menemukan permainan catur ini boleh diacungi jempol. :)

Baca: Permainan Catur di Era Modern

Bagaimana Sejarah Asal Usul Catur Timur Tengah?  
Sejarah ini dimulai dari Karnamak-i Ardeshir-i Papakan, beliau adalah seorang pendiri Kekaisaran Sassanid Persian di Irak, beliau memperkenalkan permainan chatrang sebagai salah satu cara agar rakyat mengenangnya sebagai seorang pahlawan legendaris.
Catatan tertua tentang permainan ini dibuat pada abad ke-10 yakni notasi permainan antara seorang sejarawan Baghdad dan muridnya.

Pada abad ke-11, Ferdowsi menuturkan seorang Raja datang dari India untuk melakukan pertandingan di papan catur. Kisah ini diterjemahkan dalam Bahasa Inggris berdasar manuskrip British Museum.
Suatu hari seorang duta besar Raja Hindu datang ke persidangan Persia di Chosroes, dan setelah berbasa-basi, duta besar itu mempersembahkan sebuah papan catur yang terbuat dari kayu eboni dan gading.

Ia lalu melontarkan tantangan: "Oh raja yang besar, temukanlah orang-orang terpandai dan terbijak untuk memecahkan misteri permainan ini. Jika mereka berhasil sesembahan kami Raja Hindu akan memberikannya gelar. Namun jika ia gagal hal itu membuktikan tingkat kepandaian penduduk Persia lebih rendah dan kami akan meminta petunjuk dari Iran". 

Utusan itu kemudian menunjukkan papan catur yang ia bawa. Sehari kemudian, setelah berpikir keras, Buzurjmihir, berhasil memecahkan misteri itu dan kemudian mendapat gelar seperti yang dijanjikan

Post a Comment

Mari budayakan memberikan komentar yang membangun. Terima kasih untuk tidak meninggalkan SPAM!

 
Top